Batu Bara, Tanggul sungai Dalu-Dalu di Kecamatan Air Putih Kabupaten Batu Bara yang nyaris jebol itu sudah 3 bulan selesai diperbaiki.
Warga yang berada di 4 desa yakni, Desa Suka Raja, Desa Aras, Desa Limau Sunde dan Desa Suka Ramai, Kecamatan Air Putih sudah bergembira.
Namun rasa gembira itu kini mulai berubah menjadi rasa cemas karena melihat hasil perbaikan tanggul yang dikerjakan oleh CV. RA yang menelan dana senilai 11 Milyar lebih, kini tampak sudah mulai retak-retak dan berantakan.
Pasalnya selama 3 bulan pasca selesainya perbaikan, kondisi besi penahan bangunan tanggul tersebut terlihat sudah miring. Cor beton panjang pengunci besi penahan air yang ditanam juga sudah banyak mengalami keretakan.
Kondisi ini ditenggarai akibat campuran semen tidak standar ataupun akibat terlalu cepat membuka perancah awal dari cor-coran beton tersebut.
Perbaikan tanggul ini semakin kuat diduga asal jadi, pasalnya tanah uruq pada tanggul ini diduga tidak dipadatkan dengan alat berat pemadat seperti Bomag, Woles dan lainnya. Sehingga kepadatan tanggul tersebut diduga tidaklah kuat dan maksimal ketika nantinya menahan terjangan air sungai ketika banjir.
Ditambah lagi bantaran sungai yang merupakan penahan tanggul ini harusnya ditimbun dengan material tanah uruq namun malah ditimbun dengan material pasir dan diduga daya tahan dan tingkat kepadatannya sangat berkurang.
Setelah kondisi diatas viral di pemberitaan media televisi dan media online, barulah para pekerja tanggul mulai menimbun bantaran sungai dengan material tanah uruq.
Awalnya Rano Nainggolan salah satu pekerja CV. RA berjanji akan mengeruk kembali material pasir yang ditimbun pada bantaran sungai. Karena hanya bersifat sebagai penahan besi untuk sementara waktu saja.
Namun ternyata hingga perbaikan tanggul selesai bantaran sungai yang ditimbun pasir ini bukannya dikeruk kembali namun malah ditimpa dengan tanah uruq, seolah olah agar timbunan tersebut terlihat murni menggunakan material tanah uruq.
Ketika dikonfirmasi media via Whats app, Rano Nainggolan selaku pekerja membenarkan bahwa kondisi cor beton banyak mengalami keretakan.
“iya bg, amanlah itu bg, besok kita jumpa ya bg”
Selanjutnya ketika dikonfirmasi ulang via telpon, Rano justru lebih memilih bungkam dan menolak memberikan klarifikasi dan hanya sedikit berkata.
“jumpalah dulu, jumpa jumpa kita yuk berdua aja skrg, bukan cakapmu kayak apa kuliat a.., kau bukan penyidik, uda jumpa aja kita, tutup Rano, Senin (24/03/2020).
Melihat kondisi dan cara kerja yang asal jadi seperti diatas, perbaikan tanggul senilai 11 milyar lebih, yang dikerjakan oleh CV. RA ini diduga kuat berindikasi aroma korupsi.
Selanjutnya warga meminta kepedulian dan keberanian Aparat Penegak Hukum seperti Polres dan Kejari Batu Bara, Polda dan Kejatisu Sumatera Utara hingga Polri dan Kejagung agar mengusut tuntas proyek asal jadi ini. (ril/ps)